Senin, 25 Juni 2018

Teman Sendiri Yang Minta Ganti Pasangan

Yono teman lamaku sejak aku SMA, Kini setelah kami sudah mempunyai anak remaja. Bahkan istrinya yang bernama ayu dan yani istri aku sangat dekat, dan kami rutin selalu ketemu kalau tidak dirumahnya atau dirumahku.

Bahkan jika aku dan yono pergi pancing ikan ditengah laut dengan sewa perahu, Sangat jarang yani menginap dirumah menemani istrinya atau sebaliknya (karena anak kami sudah remaja dan mereka kuliah dikota lain).


Dekatnya kami sehingga tidak jarang melakukan yang menurut pandangan orang ketiga hal yang aneh, Contoh ditengah gurauan, Kadang yono memeluk istriku dan mencium pipinya didepanku mau pun didepan istrinya. Sebaliknya saat kami bicara berempat kadang ayu manja sandaran pahaku. Tentunya sikap kami ini tidak dihadapan anak sudah remaja.

Aku menuju kedapur sempat melihat yono colek bokong istri aku, Yang aku lihat istriku tidak marah, Aku tahu itu dari raut wajahnya, Tentu saja sebagai lelaki normal kadang aku menimpa cemburu. Tapi kami lebih penting persahabatan, Apa lagi aku sering lakukan hal yang sama terhadap istri yono.

Yang sering kami lakukan pada hari jumat kebetulan hari libur kami berempat menuju di Villa aku daerah Ciloto. Walaupun tidak mewah namun villa aku ini cukup luas dan nyaman untuk istirahat di akhir pekan. Kami kunjungi sebulan sekali Biasanya aku dan istri aku, Kadang bersama anak atau family lain.

Kali ini aku ajak yono dan istrinya, Tidak yang istimewa hanya ingin menikmati liburan seperti biasa selesai makan siang dijalan, Istriku singgah beli ikan pepes kesukaan aku. Sampai di villa Aku istirahat Sampai akhir dibangunkan istriku untuk makan malam. Kami makan malam berempat dengan nasi hangat dan ikan pepes.

Makan malam kami sambil nonton TV bicara kesana kemari diruang keluarga, Setelah bosan bicara Yono ambil keputusan ambil kasur dikamar dan di letak didepan TV dia dan istrinya nonton TV sambil tiduran, dan akupun buat hal yang sama. Yani kekamar mengganti baju tidur yang sangat tipis tanpa BRA dan CD, Ini terlihat jelas dari bayangan tubuhnya dibalik gaun tidurnya.


Aku lihat dia sangat memukau perlihatkan tubuhnya didepanku dan didepan istriku. Yono acuh saja lihat tingkah istrinya. Kami pun menonton TV sambil tiduran, istriku dan yani tidur berdampingan ditengah sedangkan aku berada disamping istriku.

Acara TV pun tidak aku lihat karena aku tidak bisa konsen, Aku menikmati tubuh yang menggairahkan yang tergolek disebelah istriku dan itu membuat adik kecilku dibalik sarung setengah keras.

“Pah... buka film yang hot.. dong... aku kedinginan nih..” Yani suruh suaminya buka film porno.

Yono sering tonton film porno bersama yani, Karena aku sering ajak tukar film Tapi, Selama ini kami belum pernah nonton bersama.

Sebelum ganti film, Yono basa basi minta ijin istriku.

“Rin... Buka film porno ya..”

“Terserah aja ” jawab istriku.

Filmnya bagus dengan latar belakang jaman kaisaran romawi, Adegan sexnya tidak jorok, Dan ini membuat gairahku cepat bangkit. Sarung aku sudah naik keatas, Aku lihat yani mencuri padang kearah sarung aku yang memang sengaja tidak aku tutup. Istriku sudah memindahkan kepalanya diatas lenganku dan jari tangannya meremas jari tanganku. Aku sudah hapal sekali istriku pasti sudah merangsang.

Yono tonton sambil meluk yani secara erat dan tangannya membelai payudara yani dari baju tidurnya, Sesekali diciumnya bibir istrinya. Itu kaki yani dan pahanya menimpa kaki istriku, Sehingga tidak terhindarkan baju tidurnya yang pendek terbuka sehingga aku pun makin leluasa melahap pahanya yang putih, Sebagian rambut dipangkal pahanya dengan mataku.

“Rin... Aku jadi pengen..” Yani bicara kepada istriku.

“Tidak masalah, Yono juga mau kok.” Istriku jawab sambil senyum penuh arti.

Aku makin merangsang, Aku miringkan badan aku menghadap istriku sehingga aku bisa melihat paha mulus yani, Aku selipkan tanganku dibalik blouse istriku yang tidak pakai BRA untuk meremas teteknya, Sementara tangan istriku sudah masuk kesarungku untuk mengelus penisku yang sudah keras.


Ia tutup tanganku dengan bantal sehingga gerilya yang aku lakukan tidak terlihat oleh yono dan yani. Karena mereka tidak memperhatikan kami, Keduanya tenggelam dalam percintaan.

Ketika yani lepaskan pakaian dan pakaian suaminya, Yono geser posisi merapat keistriku, Sedangkan Yani tubuhnya yang bugil dari kanan, sehingga yono berdampingan dengan istriku.

Mereka berciuman sambil elus penuh nafsu, Aku lihat istriku sering lirik mereka dengan gairah, Ikut dengan adegan panas persis satu jengkal disampingnya, Tiba-tiba Yani menghentikan pergulatan dengan suaminya dan tangannya meraih blouse depan istriku dan melepas kancingnya.

“Biar enak Mbak..” Sambil tangannya terus melolosi seluruh pakaian istriku.

istriku protes, Tapi usaha mencegah tangan yani yang nakal, Tidak serius dengan yani melucuti pakaian istriku. Kulihat mata yono menatap seluruh tubuh istriku, bahkan ia langsung geser posisinya ketubuh istriku, Sehingga lengannya menempel pada pinggir payudara istriku.

Aku tak sempat berfikir nrgatif, Nafsuku mendominasi pikiranku, kucopot seluruh pakaianku sehingga kami berempat sudah bugil, kuciumi istriku, Sambil jariku mengelus vaginanya yang sudah basah. Istriku mendesa keenakan tangan kanannya pegang punggungku sangat kuat, sedangkan tangan kirinya tertimpa tangan yono.

Elusan lembut sebuah tangan halus menelusuri bokongku, Bahkan kemudian mengarah keselangkangan dan mengelus buah zakarku. Aku sudah menduga pemilik tangan itu, dan hatiku berdesir ketika kulihat tangan yani yang sedang mengelus batang penisku, sambil mulutnya menciumi dada suaminya.

Aku yakin yono melihat tangan istrinya yang sedang beroperasi di batangku yang keras seperti kayu, tapi dia tampak acuh saja, bahkan kini lengan kanannya telah mendidih susu istriku. Istriku tidak menyadari atau pura pura tidak tahu bahwa tangan yono sudah menindih payudaranya, dan wajahnya dipalingkan kearah yang berlawanan.

Yani sambil berubah posisi dengan setengah duduk dipaha suaminya dengan selangkangan yang terbuka lebar memperlihatkan vagina merah basah yang sangat indah, sementara tangan kanannya menggosokan gosokkan kemaluan suaminya ke klitorisnya, sementara buah dada nya menggantung diremas remas suaminya.

Posisinya tersebut membuat tubuh yono merenggang dari tubuh istriku sehingga tangan kiri istriku yang tertidih menjadi bebas. Dari padangan matanya yang sayu dan pahanya sudah direntangkan, aku tahu baha istriku sudah memberi lampu hijau.

Dituntunnya penisku kearah lubang vaginanya, dan dalam tempo singkat aku sudah melayang menikmati jepitan lobang kemaluan istriku. Sementara aku mengocoknya perlahan lahan, istriku mendesis desis keenakan, kini wajah istriku menghadap kearah yono bahkan hanya berjarak sejengkal dengan wajah yono namun matanya terpejam.

Yani sudah terlengkup ditubuh suaminya, sementara pinggulnya naik turun, mengocok batang suaminya yang sudah melesak ditelan liang kenikmatannya. Sekali kali tangannya meremas bokongku dan istriku melihat aktifitas tangan Yani ini, tapi rupanya diapun tak ambil peduli. bahkan beberapa kali yono mencium mulut istriku yang tengah mendesis, istriku diam saja, walaupun tidak meresponnya.

Entah kenapa aku tidak cemburu melihat istriku diciumi oleh yono saat sedang kusetubuhi, bahkan aku makin terangsang. Karena kulihat ciuman itu membuat istriku makin bergolak gairahnya. Ini kurasakan dari gerakan dan nafasnya mendengus tidak seperti adat biasanya.


Dalam waktu yang tidak terlalu lama gerakan istriku tak terkendali, bahkan ia membalas menyedot ciuman yono, dan pada saat itulah istriku menghentak hentakkan pinggulnya keatas, mulutnya menghisap mulut yono dalam dalam sambil merintih. Dia telah ejakulasi. Ini diluar kebiasaan, istriku biasanya cukup tahan lama ejakulasi-nya, tapi kali ini dia cepat selesai, padahal aku belum merasa akan ejakulasi.

Kuhentikan kocokanku, kucabut penisku, aku masih tanggung tetapi aku memang tidak ingin selesai sekarang, aku masih berharap istriku bangkit lagi setelah istirahat. Kutatap wajah istriku yang penuh kepuasan. Disampingnya kulihat yono menggengam tangan istriku.

Melihat aku tegeletak disamping istriku, dengan kemaluan yang masih tegar, yani segera tahu bahwa aku belum ejakulasi. Tiba tiba yani menghentikan goyangan pinggul, dicopotnya penis suaminya dari vaginanya. Dengan melangkahi tubuh istriku, yani segera menghampiriku, kemudian dengan dasternya yang diambil dari sisi kasur dibersihkannya penisku yang penuh lendir istriku.

Dia menindihku dan menciumku. Aku sempat kaget, aku tak menduga kejadian itu, kulirik yono tetapi dia hanya melihat tingkah istrinya tanpa reaksi. Istriku juga hanya melirikku sebentar kemudian memejamkan mata kembali, menikmati sisa ejakulasi yang ia dapat dariku.

Kubalas ciuman yani dengan nafsu, tangan kiriku mengelus bokongnya sedangkan tangan kanan meremas buah dadanya. yani menjulurkan lidahnya menyambut lidahku, sementara vaginanya yang basah digesek gesekan ke diatas kemaluanku.

Tampak yani sudah sangat terangsang, sehingga ciuman kami hanya berlangsung sebentar, segera dia menghentikan ciumannya, ditariknya badannya sehingga sekarang posisinya duduk diatas pahaku, sementara belahan kemaluannya menidih pada batang penisku yang rebah diatas perut.

Kulihat belahan kemaluannya yang merah penuh lendir, aku sudah tidak sabar lagi, kuangkat pinggangnya dengan kedua tanganku, yani cepat tanggap, sambil mengangkat pantatnya, diambilnya penisku dan diarahkan kelobang vaginanya. Dalam hitungan detik, kemaluanku sudah menyelusup kedalam vagina yani. yani melenguh pelan, badannya ambruk kedadaku dan wajahnya menempel disamping kepalaku sambil mendesis desis.

Kuangkat pinggulku berusaha mengocok kemaluan yani, dan diapun mengikuti gerakanku tetapi pinggulnya digoyang memutar sedangkan otot vaginanya menjepit kemaluanku, jepitan dan putaran pinggulnya tidak akalh dengan istriku, kenikmatan menjalar keseluruh penisku.

Sepuluh menit telah berlalu dan kurasakan yani mulai mempercepat goyangannya, mulutnya menciumku dan lidahnya menerobos masuk ke mulutku. Nafasnya tersengal, aku segera mengerti bahwa sedang mulai masuk kemasa ejakulasi. Tanpa menunggu waktu lagi kupercepat kocokanku, karena kemaluankupun sudah berdenyut denyut enak, dan segera akan keluar.

Ketika kurengkuh bokongnya, yani merengkuh pundakku makin kencang, dari mulutnya keluar erangan kenikmatan yang panjang dan kemaluannya ditekan keras ke kemaluanku, dia sedang ejakulasi. Dan segera kulepas pula air maniku menyemprot didalam vaginanya. Kenikmatan yang luar biasa.

Walaupun permainanku sudah berakhir tetapi yani tidak mau mencopot kemaluanku dari vaginanya, dia hanya mengeser tubuhnya dari dadaku untuk meringakan tindihan tubuhnya diatas tubuhku. Kesadaranku mulai pulih, kulihat istriku sedang bergumul dengan yono.

Dengan tubuh yang bugil dia menindih tubuh istriku, mereka berciuman dengan pelan dan dalam, tangan meremas remas buah dada istriku yang tergolong besar dan montok, sementara tangan istriku mengelus bokong yono, dan kudengar desahan halus dari mulutnya itu pertanda istriku sudah mulai terangsang lagi.

Melihat istriku terangsang, tiba tiba akupun terangsang kembali. Aku sangat senang istriku menikmati sexnya, Kuhadapkan tubuhku kearah istriku, dan yani segera merangkul pinggangku dengan kakinya dari belakang, sambil menikmati sisa ejakulasi yang kuberikan padanya.

Yono sedikit mengeser tubuhnya dan tangan yang tadinya meremas tetek istriku turus kebawah, kearah kemaluan istriku, dan istriku mengangkat pinggulnya ketika jari tengan yono memutar mutar clitorisnya. Desahan dari mulutnya makin keras.. yono mengangkat tubuhnya dan dibukanya lebar lebar paha istriku.

Istriku menoleh kearahku, matanya sayu memandangku seolah minta ijin padaku. Kupandangi dia, dia sangat cantik tak kuasa aku menghalanginya. Kukecup bibirnya kuusap rambutnya tanda bahwa aku menyetujuinya. Dan ketika penis priyono melesak kedalam vaginanya, istriku memejamkan mata keenakan, dan tangannya mengelus elus penisku seirama dengan kocokan yang diberikan yono.

Kuciumi bibirnya, pipinya lehernya, atau mana saja yang kudapat karena istriku dalam kenikmatan, selalu kepalanya tidak bisa diam, menoleh kekiri kekanan sambil menjilat jilat bibirnya sendiri. Sementara tangan kanannya mengocok penisku tangan kirinya merangkul pundak yono. Tangankupun tak henti hentinya meremas remas buah dadanya.

Kudengar pula desisan yono menambah suasana jadi makin mengairahkan. Tiba tiba istriku berhenti menggelengkan kepalanya, dahinya berkerut dan giginya menggigit bibr bawahnya, dia menoleh kearahku, istriku akan selesai dan sebentar lagi pasti akan melenguh panjang.

“Pah.. aku sudah nggak tahan.. Pahaahh.. eghh.. eegghh”

Pada saat itu dia mendongakkan wajahnya keatas, matanya menatap mata yono dengan sayu. Pada saat yang sama, aku tak tahan menahan ejakulasi, digenggaman tangannya. Kulihat yono menekan kemaluannya dalam dalam kevagina istriku untuk berejakulasi.. Ketika dia mencabut kemaluanya, kulihat sisa air mani ejakulasi yang meleleh keluar dari bibir vagina istriku, yang berwarna kemerahan.

Malam ini adalah malam pertama dimana istriku merasakan penis orang lain selain punyaku apalagi dia merasakannya sekaligus dalam selang beberapa menit, sebuah pengalaman yang sangat memuaskan kami berempat.

Sejak itu kami sering melakukannya, sedikitnya sebulan sekali, dan kami berkomitmen ini hanya dilakukan berempat, Bahkan kini muncul ide baru dari yani untuk menambah menjadi tiga pasangan.

0 komentar:

Posting Komentar